02 Mei 2017

Pemimpin dan Gembala

Dalam sebuah hadis yang sangat Populer, Rosul Muhammad SAW mengatakan “Kullukum ra-in, wa kullu ra-in mas-ulun ‘an ra iyyatih” yang artinya Setiap kamu adalah Pemimpin dan setiap Pemimpin akan dimintai pertanggung-jawaban atas kepemimpinannya di kemudian hari. Yang menarik disini adalah digunakannya kata Ra-in yang arti harfiahnya pengembala untuk mewakili kata pemimpin. Rosul tidak menggunakan kata Said atau Ra-is yang arti secara harfiahnya lebih dekat pada kata pemimpin.

Kenapa Ra-in?
 
Mari kita perhatikan Pengembala, kebiasaan dan apa yang mereka lakukan. Pagi hari sekali seorang pengembala sudah bangun dan ingatannya langsung tertuju pada gembalaannya. Ia langsung befikir dimana akan mencari padang rumput untuk gembalanya hari ini, padang rumput dengan rumput yang hijau dan banyak agar ternaknya dapat makan dengan kenyang dan sehat.

Disaat pengembala mengembalakan gembalaannya perhatiannya tertuju penuh pada gembalaannya, mengawasi agar gembalaanya tidak diterkam serigala atau binatang pemangsa lainnya, di curi orang atau lari ke daerah lain. Sang Pengembala akan menjaga agar gembalaanya tidak lari ke ladang orang lain, tidak “mencuri” makanan yang ada diladang orang lain. Pengembala harus meastikan bahwa pada saat mengembala gembalaannya semua harus sesuai jumlahnya waktu berangkat dan waktu sore hari pulang.

Semua dilakukan Pengembala karena ini adalah komitmen dan tanggung-jawab seorang pengembala disaat dia mengambil tugas sebagai gembala dari gembalaannya. Dan itu lah semestinya yang harus dilakukan seorang pemimpin. Disaat Pemimpin diberi amanah untuk memimpin “gembalaannya” maka dia harus berkomitmen dan bertanggung jawab atas gembalaannya.

Begitu seorang ditunjuk menjadi Pemimpin maka dia harus mencurahkan semua perhatian dan tenaganya untuk orang yang dia pimpin. Dia bahkan harus mulai mengurangi orientasi subjectif nya dan tanggung jawab atas yang dipimpin harus selalu dikedepankan. Ketika seorang Pemimpin sudah dipilih maka dia sudah bukan lagi milik dirinya sendiri, semua yang ada pada dirinya harus dicurahkan pada yang dia pimpin. Pikiran, tenaga, waktu harus dia curahkan untuk “gembala” nya, agar mereka bisa makan dirumput yang hijau dan banyak sehingga semua bisa menjadi sehat.

Sama seperti Pengembala, maka seorang pemimpin bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada gembalaannya. Apakah gembala itu gemuk, sehat atau sakit tidak sejahtera, maka pemimpinlah yang bertanggung jawab sebagai layaknya gembala bertanggung jawab pada gembalaanya.  Bila gembalanya memakan tanaman orang lain atau menerobos ke ladang orang,maka Pemimpin harus memikul tanggung jawab tersebut karena dialah yang bertanggung jawab mengawasi gembalaanya agar tidak merusak dan merugikan orang lain.

Pemimpin yang berhasil memimpin akan sama dengan gembala yang berhasil dengan gembalaannya. Bila gembala tersebut sehat dan gemuk maka pemimpin juga yang memetik hasil dari susu dan dagingnya. Bila gembalaanya tumbuh dan berkembang maka pengembala juga yang akan senang.
Sebaliknya, bila gembalaan itu kurus dan tidak sehat, maka Pengembala yang akan menanggung kerugian. Bila gembalaanya tidak berkembang maka Pengembala juga yang akan kehilangan memperbesar gembalaannya.

Itulah juga yang menjadi gambaran bahwa diantara tanggung jawab itu maka seorang pemimpin juga akan menerima segala resiko dari kepemimpinannya. Resiko seorang pemimpin adalah imbalan baik atau buruh atas konsekwensi logis dari keberaniannya menerima tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.

Maka dari itu, marilah jadi pemimpin sebagaimana layaknya seorang Pengembala mengembalakan Gembalaanya dengan penuh tanggung jawab dan komitmen, dengan memusatkan segala daya upaya demi kesejahteraan yang dipimpin. Mengesampingkan segala kepentingan pribadi dan mengedepankan yang jadi tanggung jawab terhadap Gembalaannya.

Disadur dari:
Islam dan Kepemimpinan di Indonesia oleh Prof. Dr. Alaiddin Koto, MA

04 April 2017

Matinya Sang Raksasa

NOKIA dulu menyebut ANDROID sebagai semut kecil merah yang mudah digencet dan mati. Arogansi dan rasa percaya diri yang berlebihan membuat Nokia terjebak dalam innovator dilema. Sejarah mencatat, yang kemudian mati justru Nokia – tergeletak kaku dalam kesunyian yang perih.

KODAK menyebut kamera digital hanyalah trend sesaat, dan kamera produksi mereka akan terus bertahan. Kodak terjebak halusinasi dan innovator dilema yang akut. Akibatnya, ruangan ICU yang pengap menanti raga mereka yang merintih kesakitan.

INTEL dan MICROSOFT (Dominasi yang dulu dikenal dengan duo Wintel) terlalu menikmati kekuasannya dalam dunia PC dan Laptop, dan pelan-pelan terjebak innovator dilemma. Mereka terbuai dengan kekuasaannya, dan lengah betapa dramatis kecepatan kemajuan era mobile computing.

Kini era PC/Laptop sudah hampir berakhir, diganti era mobile smartphone. Dan hegemoni Microsoft serta Intel kian menjadi tidak relevan dalam era smartphone. Intel dan Microsoft lalu hanya duduk saling bertatapan mata, diam dan termangu. Dalam rasa penyesalan yang pedih dan pahit. Namun dalam bisnis, penyesalan tidak pernah mendapat tempat terhormat.

PIZZA HUT terus menerus mengenalkan menu baru setiap enam bulan. Sabun LIFEBUOY berkali-kali melakukan rejuvenasi. FACEBOOK dan BUKALAPAK juga selalu melakukan evolusi.
NOKIA kolaps dihantam IPHONE di tahun 2007, padahal produsen iPhone bukan perusahaan Telko, namun dari industri komputer.

Koran dan majalah mati bukan karena sesama rivalnya, namun karena Facebook dan Social Media. Remaja dan anak muda tak lagi kenal koran/majalah kertas. Mereka lebih asyik main Path, IG atau FB. Pelan tapi pasti industri koran dan majalah akan mati.

Televisi seperti RCTI, TransTV dan SCTV dan lain-lain kelak akan kolaps bukan karena persaingan sesama pemain di industri yang sama, tapi dari makhluk alien bernama YOUTUBE. Di Amerika, jumlah pemirsa televisi dikalangan anak muda dan remaja, menurun drastis. Dan semua lari ke Youtube. Ini juga kelak akan terjadi di Tanah Air.

Industri taksi seperti BLUE BIRD goyah bukan karena pesaing sesama taksi, namun dari layanan taksi independen berbasis aplikasi. Di banyak negara, banyak perusahaan taksi konvensional mati digilas UBER dan layanan taksi berbasis aplikasi lainnya.

Dan kini produsen TOYOTA, BMW dan MERCEDES BENZ takut bukan karena persaingan sesama mereka. Namun karena kehadiran TESLA, yang entah dari mana tiba-tiba melakukan inovasi radikal dengan produk mobil berbasis elektrik, dengan teknologi mobil tanpa sopir atau otonom (Autopilot Hardware). Mobil seri Tesla3 terjual hingga 300 ribu unit hanya dalam dua hari, padahal unitnya baru dirilis 2018. Jadi indennya dua tahun.

Manusia yang dapat segera beradaptasi dengan perubahan keadaan lingkungannya maka dia akan survive. Jika tidak dapat beradaptasi dengan perubahan maka mereka akan tersingkir dan punah dari lingkungannya. Ide perubahan dan kreatif adalah salah satu wujud syukur. Kuncinya adalah kerendahan hati dan mau belajar dari kelebihan orang lain, jangan pernah meremehkan apapun dan siapapun.

Copas dari berbagai Sumber

02 Januari 2017

Terbanglah Tinggi Laksana Elang

Suatu hari seorang Raja mendapat hadiah 2 ekor anak burung elang. Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika elang ini dilatih untuk terbang tinggi. Tentu akan lebih luarbiasa lagi. Kemudian Raja memanggil pelatih burung yang tersohor di negerinya untuk melatih 2 elang ini.
Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor : Seekor elang telah terbang tinggi melayang-layang di angkasa, namun yang seekor lagi tidak beranjak dari pohonnya.Raja pun memanggil semua ahli hewan untuk memeriksa elang kesayangannya ini namun tidak ada yang berhasil  "menyembuhkan" dan membuat elang ini terbang. Berbagai usaha telah dilakukan, tetapi elang ini tidak kunjung bergerak dari dahannya.
Kemudian ia bertemu dengan petani yang sangat mengenal akan sifat elang, Raja meminta bantuan petani itu. Keesokan harinya ketika Raja mengunjungi elang ini, ia kaget melihat elang ini sudah terbang tinggi. Dengan penuh penasaran Raja bertanya kepada petani, apa yang ia lakukan.
Petani menjawab, "Saya hanya memotong cabang pohon yang selama ini dihinggapinya ...DAHAN itu yang selama ini membuatnya NYAMAN."
Kita dilahirkan untuk sukses, kita ditakdirkan untuk terbang tinggi, namun, ada yang memegang erat, yaitu ketakutan. Tidak ada yang mau melepaskan ketakutan itu dan tidak mau beranjak dari posisinya. Atau kadang kita terlalu memegang zona kenyamanan, hingga takut dan tidak mau melepaskannya.., takut membela orang yang didzalimi.., takut mencegah kemungkaran...takut menolak yang bathil...takut untuk berdakwah..takut berjihad...takut dimusuhi... takut kedudukannya hilang... takut miskin... takut mati... pokoknya serba takut!
Lepaskan segala ketakutan itu, lepaskan zona kenyamanan itu, kenali diri anda, tumbuhkan kekuatan dan rasa percaya diri anda. Maka anda akan "terbang tinggi". Tanpa kita sadari, Allah sesekali "Memotong" DAHAN KENYAMANAN kita, supaya iman kita bertumbuh naik ke level yang lebih tinggi.
Mari saudara dan sahabatku,
Segera berbuat positif dalam bicara, berfikir dan beramal...
Rabbana, jauhkan kami dari sifat takut yang tidak Engkau ridhai.
Jadikan jiwa kami berani membela kebenaran agama-Mu,
Aamiin...