13 November 2013

Ucapan Yang Membangun dan Menghancurkan Masa Depan Anak

Jodi Foster pernah menerima Piala Oscar sebagai aktris terbaik dalam salah satu film layar lebar. Saat penyerahan piala tersebut, dari atas panggung dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya hingga meraih penghargaan ini.Yang menarik, ucapan terima kasihnya yang pertama ditujukan kepada IBUNYA.

Kira-kira ucapannya seperti ini,:


“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu saya. Sewaktu saya masih kecil, Ibu selalu mengatakan bahwa semua lukisan tangan saya itu setara dengan karya Picasso.

Pada saat saya sedang dalam keadaan sulit, ia selalu bilang:

"Jodi, kamu pasti bisa mengatasinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan".

"Dan, kata-kata inilah yang selalu terngiang di benak saya hingga akhirnya saya yakin dan mampu untuk menjadi seorang seniman sehebat Picasso.”

Ternyata, dulu Jodi Foster sangat gemar melukis. Dan, sering kali mengganggu ibunya hanya untuk memperlihatkan hasil lukisan-lukisannya yang pada saat itu semuanya masih tampak seperti benang kusut.Tetapi apa yang terjadi jika seandainya yang diucapkan oleh ibunya adalah seperti ini:

“Jodi jangan pernah ganggu pekerjaan ibu lagi dengan lukisan-lukisan burukmu itu ya. Sudahlah Jodi, kamu tidak akan pernah mampu untuk menjadi seniman. Cepat sana segera selesaikan PR-mu, sebelum ibu berubah pikiran!”

Kalimat-kalimat negatif seperti ini akan meninggalkan kesan dan luka yang mendalam bagi diri seorang anak. Bisa jadi, kalimat tersebut akan tertanam di dalam benaknya sepanjang hidupnya. Dalam beberapa kasus ditemui, pengaruh kata-kata di duga lebih menghancurkan hidup seorang anak daripada kekerasan yang menyangkut fisik.

Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak membawa pengaruh besar bagi hidupnya karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan sekaligus membawa pesan tersirat tentang dirinya, baik berhubungan dengan kemampuan ataupun ketidakmampuannya.

Begitu si anak menyimpan pesan itu dalam batinnya, pesan itu lama-lama menjadi suatu keyakinan dan pembenaran atas setiap kegagalan yang dialaminya. Bahkan, sering kali kata negatif yang telah terserap dalam alam bawah sadarnya tetap bekerja, meskipun ia tidak menyadarinya.

Bayangkan, pada saat dilakukan penelitian terhadap kekuatan kalimat positif, Douglas Bloch mewawancara dua kelompok, yakni orang-orang yang sukses dan orang-orang yang tinggal di penjara. Ternyata ada perbedaan besar sekali mengenai kata-kata yang dulu sering didengar dari orangtua mereka.

Inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh sebagian besar kelompok orang yang dipenjara:

“Kamu memang anak sialan, lihat saja nanti kelak hidupmu akan berakhir di penjara!”

Sementara itu, inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh kelompok orang-orang yang sukses. Mereka selalu diberikan dua jenis kalimat positif, yaitu kalimat penghargaan dan penguatan.

Kalimat Penghargaan :

- “Lihat betapa bagusnya kamu melakukan itu.”

- “Terimakasih, kamu telah menepati janji.”

- "Terimakasih, kamu telah membantu Ibu"

- “Papa sungguh berterimakasih, kamu telah mau berusaha.”

Kalimat Penguatan :

- “Mama yakin, kamu akan mampu mengatasinya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!”

- “Mama yakin, kamu sesungguhnya anak baik, hanya mungkin kali ini kamu sedang terpengaruh oleh teman-temanmu yang tidak baik. Apakah kamu mau bila mama membantumu untuk bisa menjadi baik seperti dulu lagi?”

Sebagaimana dijelaskan di dalam bukunya, “Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah, lho,” (Penerbit Tangga Pustaka) ternyata sungguh betapa dahsyatnya efek dari kalimat-kalimat negatif bagi masa depan seorang anak!

Namun, berita baiknya adalah ternyata pengaruh kalimat-kalimat negatif tersebut masih bisa dihapuskan melalu kalimat-kalimat positif. Terlebih lagi yang mengucapkannya adalah orangtua atau gurunya sendiri.

Jadi, segeralah ganti kalimat-kalimat kita yang selama ini bernuansa negatif dengan kalimat positif.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat negatif yang mungkin dulu sering kita dengar dari para guru dan orangtua.

“Aduh, kamu susah amat ya diajarinya?”

Coba kita ganti dengan :

“Ibu Guru yakin, kamu sebenarnya mampu mengerjakannya. Kamu hanya perlu waktu saja. Ayo kita coba sekali lagi ya!”

Ingat, kalimat mana yang kita pilih, itulah yang akan mempengaruhi pada masa depan anak-anak tercinta..!!!

Demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik, mulai hari ini juga, mari kita biasakan untuk selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif dengan penuh kasih sayang pada mereka setiap hari.


================================================================
Kisah ini adalah salah satu dari 60 Kisah Inspirasi dalam buku Ayah Edy yang berujudul: "Ayah Edy Punya Cerita..."

14 Februari 2013

Makna Keikhlasan

Saat senyummu tak terbalas, Allah telah menghitung manisnya senyummu,
Saat sapaanmu tak terjawab, Allah tak pernah lupa berapa kata yang kau ucap,
Saat kau menangis atas perihnya perjuanganmu, Allah tak lalai menghitung berapa tetes air matamu,
Saat mereka lari meninggalkanmu, Allah tak akan lupa menyertaimu.
Saat kerja kerasmu tak dihargai, percayalah letih dan lelahmu akan terhias dengan indah di taman-Nya.
Jangan pernah menyerah dan putus asa atas semuanya itu. 
Teruslah berusaha dan berkarya dengan usaha dan karya terbaik.
Percayalah...., Allah yang akan membalas semuanya.



Allah bersama kita dan menyaksikan setiap perbuatan kita. Apabila kita banyak mengeluh karena beratnya ujian kehidupan, jika kita banyak menangis karena celaan dan cacian, jika kita menyerah dalam usaha dan karya kita, ingatlah, sesungguhnya Allah tidak akan salah dalam mencatat sekecil apapun pengorbanan yang telah kita jalani.

Lalu, apakah pekerjaan kita sebanding dengan karunia Allah dalam setiap desah nafas kita, dalam setiap amal ibadah kita?

Apakah kita pernah merasakan tersenyum kepada sahabat kita, kepada keluarga kita, kepada atasan kita, kepada relasi kita? lalu mereka tidak membalas senyuman itu, atau bahkan mengejek dan menertawakan kita atau tersenyum namun sinis.

Pernahkah lisan kita menyapa kawan kita, atasan kita, menyapa rekan kerja kita, menyapa semua orang dengan suara kebaikan kita setulus hati? Namun balasan mereka jauh dari yang kita harapkan. Mereka senantiasa acuh terhadap sapaan hangat kita, mereka tidak peduli dengan ketulusan salam kita, atau mereka hanya membalas tanpa ada kesan menerima dengan tulus.

Ketika semua usaha kita mendapat tantangan yang sangat berat, air matamu pun jatuh perlahan, menangis karena perihnya cobaan, karena pedihnya cacian, karena lelahnya perjuangan dan pengorbanan, karena hanya sedikit yang menolong kita dalam mengarungi jalan ini. Yakinlah, Allah tidak akan lalai terhadap hamba-Nya yang telah melakukan usaha dan karyanya dengan sepenuh jiwa.

Ketika senyuman tulus kita tidak mendapat balasan, Yakinlah Allah telah menghitung manisnya senyummu dari tulusnya hatimu.
Ketika sapaan hangat kita dibalas dengan acuh, Yakinlah Allah telah mencatat berapa kata yang terucap dalam sapaanmu.
Ketika usaha dan karyamu dalam kebaikan tidak dihargai dan dibalas dengan keburukan, Allah tidak pernah lengah mencatat usaha dan kerja kerasmu, meski lelah, meski resah dan gelisah.
Ketika mereka lari darimu, yakinlah Allah tidak akan meninggalkanmu.
Ketika kita menangis karena perihnya cobaan, Yakinlah, Allah tidak akan pernah lalai menghitung tiap tetes air matamu.

Maka, jangan pernah berkeluh kesah, dan jangan pernah takut dalam berjuang dan berusaha di jalan-Nya, karena Allah beserta orang-orang yang sabar dalam berusaha dan berjuang dengan segala pengorbanannya, karena Allah akan menolong dan meneguhkan pendiriannya, Karena Allah telah menjanjikan surga bagi hamba-hamba-Nya.

Semoga kita semakin teguh dan istiqomah di jalan ini. Dan semoga petunjuk dan pertolongan Allah senantiasa menyertai kita dalam lelahnya jiwa dan beratnya ujian ini. Semoga kita digolongkan menjadi para penghuni surga tertinggi di surga Firdaus kelak. Amin