29 Juni 2009

Teka-Teki Imam Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya ( Teka-Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita didunia ini?"

Murid 1 = " Orang tua "

Murid 2 = " Guru

Murid 3 = " Teman "

Murid 4 = " Kaum kerabat

Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?"

Murid 1 = " Negeri Cina "

Murid 2 = " Bulan"

Murid 3 = " Matahari "

Murid 4 = " Bintang-bintang "

Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"

Murid 1 = " Gunung "

Murid 2 " Matahari "

Murid 3 = " Bumi "

Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita,jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

Imam Ghazali = " Apa yang paling berat didunia ?"

Murid 1 = " Baja"

Murid 2 = " Besi"

Murid 3 = " Gajah "

Imam Ghazali" Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"

Murid 1 = " Kapas"

Murid 2 =" Angin "

Murid 3 = " Debu "

Murid 4 = " Daun-daun"

Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan sholat ".

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali didunia ini"

Murid- Murid dengan serentak menjawab = "Pedang "

Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri ".

27 Juni 2009

Renungan Motivasi

Pada kesempatan ini saya tuliskan tentang segala hal yang bisa kita lakukan dengan mudah dan ringan. Hal-hal tentang renungan Motivasi dan ide tip praktis. Semoga renungan ini bisa menjadi “Self Reframing” - Merubah Cara Pandang di dalam diri sendiri.

1. TAKLUKKAN DIRI SENDIRI
“Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat. Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)

Perenungan Diri:
  1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 - 2 menit.
  2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.
  3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”
  4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.
  5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.
  6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.
  7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.
  8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah, misalnya: “Besok mau senyum aja aaah…” dan tidurlah dengan senyum… zzz…zzz…
Karena jika dengan ikhlas kita mulai bisa menaklukkan diri sendiri, maka kekalahan bukan lagi kekalahan, bukan?

2. BELAJAR DARI KEKALAHAN

“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan, sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )
Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:
  • Duduk diam dan tarik nafas panjang
  • Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)
  • Ambil pelajaran dari kekalahan itu
  • Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur
  • Hembuskan nafas secepat mungkin
  • Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin.
  • Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah”
Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.

3. PELAUT TANGGUH …

(BayangkanWS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)
Hidup adalah rangkaian masalah.
Jika kita melihatnya sebagai masalah.
Hidup adalah rangkaian tantangan.
Jika kita melihatnya sebagai peluang.
Tantangan penting untuk otot pikiran.
Tantangan membuat kita bertumbuh.
Tantangan membuat kita kreatif.
(baca berikut ini sambil hembuskan nafas)
Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.
Karena artinya kita memiliki peluang.
(tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)
Ya, sebuah peluang untuk Menang.
Pepatah kuno mengatakan:
“Lautan yang tenang, tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”
Atasilah masalah dengan:
Tetaplah tersenyum.
Tetaplah bergandengan tangan.
Kita hanyalah berbeda, itu saja.

4. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES

“Tidak Ada Jalan yang Mulus untuk Sukses, Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )
Perenungan Diri:
Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuat
otot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan
“otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.
“Anda tidak mungkin memahami Work Smart, sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)
Situasi Indonesia boleh tidak menentu, tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.
Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.

5. SIAPA YANG KAYA?

“Siapa yang kaya? Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)
Perenungan Diri:
Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenai sukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan diri saja bahwa hal ini benar.

6. CHOOSE TO BE HAPPY …

We always have a choice
We can choose to be happy
or we can choose to be grumpy
But It’s always better, smarter and wiser
to choose to be happy… (Melody Ross)
Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?”

7. SETIA PADA HAL KECIL

Bukan tindakan besar dan hebat, yang menentukan hidup kita, melainkan kesetiaan dalam menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa)
Perenungan Diri:
Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap. Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan. Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap. Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.
“kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”
“kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”
Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna. Dan, tekad besar untuk menelannya. Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita. Karena sang musuh adalah di ego diri.
Tapi, mungkin!

8. IMPIAN PERLU UJIAN

(Baca gaya retorik Bung Karno)
kala impian membuat kita berbeda
kala cara pikir kita ditertawakan
kala senyuman kita disiniskan
kala warna semangat mulai meluntur
kala impian membuat hati bias
justru teruslah maju dan berpegang
teruslah berpegang pada impian kita
bangunlah keyakinan demi keyakinan
bukankah layang-layang terbang tinggi
karena melawan arah angin
(tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)
impian kita hanya perlu diuji
diuji untuk membangun keyakinan
(baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)
keyakinan untuk mencapainya

9. TUM SPIRO, SPERO

“Tum Spiro, Spero” artinya: “Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”
Buanglah kata menyerah dalam hidup ini. Hidup ini sangat berarti, berkaryalah. Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa. Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.
Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung. Untuk ssst… diaaam, agar hikmah terdengar bunyinya.
Hening membuat bening…
Bening membuat jelas…

9 Renungan Motivasi

Perenungan Motivasi dan ide tip praktis yang mudah dan ringan untuk dilakukan sendiri. Semoga renungan ini bisa berhikmah “Self Reframing” - Merubah Cara Pandang di dalam diri sendiri.

1. TAKLUKKAN DIRI SENDIRI

“Dia yang bisa menaklukkan orang lain adalah manusia kuat. Dia yang bisa menaklukkan dirinya sendiri adalah manusia super.” (Lao Tze)
Perenungan Diri:
  1. Malam hari sambil berbaring tidur, ambil waktu 1 - 2 menit.
  2. Lakukan refleksi kegiatan hari ini secara cepat saja.
  3. Tanyakan ke dalam diri sendiri: “Apakah masih ada emosi negatif yang tersimpan dalam diriku saat ini ?”
  4. Lalu, tarik nafas yang dalam dan tahan nafas selama yang bisa Anda lakukan.
  5. Bayangkan kejadian yang menimbulkan emosi negatif tersebut.
  6. Buang dan lepaskan dengan menghembuskan nafas sepanjang mungkin.
  7. Lanjutkan dengan bernafas perlahan saja, dan makin perlahan, sampai seluruh badan terasa rileks bak tanpa otot.
  8. Diam sejenak dan ambil keputusan untuk berubah, misalnya: “Besok mau senyum aja aaah…” dan tidurlah dengan senyum… zzz…zzz…
Karena jika dengan ikhlas kita mulai bisa menaklukkan diri sendiri, maka kekalahan bukan lagi kekalahan, bukan?

2. BELAJAR DARI KEKALAHAN
 
“Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan, sesungguhnya Anda tidak kalah” ( Zig Ziglar )
Saat Anda “merasa” kalah, lakukan berikut:
  • Duduk diam dan tarik nafas panjang
  • Cari penyebab kekalahan tersebut (cepat saja)
  • Ambil pelajaran dari kekalahan itu
  • Pejamkan mata: Tersenyumlah dan bersyukur
  • Hembuskan nafas secepat mungkin
  • Bangkit dan lompatlah setinggi mungkin.
  • Jika Anda belajar sesuatu dari kekalahan,sesungguhnya Anda tidak kalah”
Pasti ada hikmah dari setiap kejadian, walau diberi nama “kalah”.

3. PELAUT TANGGUH

(BayangkanWS Rendra, ucapkan syukur dan hormat sebagai rasa kagum pada dia, masuk ke dalam diri dia dan bacakan lirik di bawah ini, bak WS Rendra)
Hidup adalah rangkaian masalah.
Jika kita melihatnya sebagai masalah.
Hidup adalah rangkaian tantangan.
Jika kita melihatnya sebagai peluang.
Tantangan penting untuk otot pikiran.
Tantangan membuat kita bertumbuh.
Tantangan membuat kita kreatif.
(baca berikut ini sambil hembuskan nafas)
Bersyukurlah jika kita mempunyai tantangan.
Karena artinya kita memiliki peluang.
(tahan nafas di perut dan baca dengan keyakinan kuat)
Ya, sebuah peluang untuk Menang.
Pepatah kuno mengatakan:
“Lautan yang tenang, tidak menghasilkan pelaut yang tangguh”
Atasilah masalah dengan:
Tetaplah tersenyum.
Tetaplah bergandengan tangan.
Kita hanyalah berbeda, itu saja.

4. GIAT BEKERJA KUNCI SUKSES

“Tidak Ada Jalan yang Mulus untuk Sukses, Giat Bekerja Adalah Kuncinya” (George G Williams )
Perenungan Diri:
Hasil penelitian mengatakan bahwa Ketekunan, Keuletan, Kegigihan akan membuat
otot di seluruh tubuh kuat, baik otot badan, otot tangan, otot kaki, bahkan
“otot” di otak kita. Yang paling penting adalah membuat kuat Otot Pikiran kita.
“Anda tidak mungkin memahami Work Smart, sebelum Anda memiliki mental Work Hard” (Krishnamurti)
Situasi Indonesia boleh tidak menentu, tetapi nasib kita haruslah kita yang menentukan.
Kita cukup bergiat pada hal yang bisa kita kendalikan.

5. SIAPA YANG KAYA?

“Siapa yang kaya? Dia yang bersukacita dengan apa yang dimilikinya.” (Benjamin Franklin)
Perenungan Diri:
Bersukacita dan bersyukur dengan apa yang kita miliki, justru akan membuat kita semakin bertambah makmur dan sejahtera. Hukum alam semesta mengenai sukses ini sebenarnya sederhana sekali. Kita hanya perlu keyakinan diri saja bahwa hal ini benar.

6. CHOOSE TO BE HAPPY 

We always have a choice
We can choose to be happy
or we can choose to be grumpy
But It’s always better, smarter and wiser
to choose to be happy… (Melody Ross)
Perenungan diri: (baca dalam hati dengan tempo lambat)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?” (baca lebih lambat lagi)
“Bukankah hidup ini adalah pilihan?”

7. SETIA PADA HAL KECIL

Bukan tindakan besar dan hebat, yang menentukan hidup kita, melainkan kesetiaan dalam menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil dan tidak berarti …. (bunda Teresa)
Perenungan Diri:
Bacalah pesan di atas berulang-ulang sampai meresap. Bisa dengan cara pelan, sangat pelan, bahkan sangat, sangat pelan. Boleh juga baca dalam hati dengan perasaan mantap. Atau, diulang-ulang dalam hati untuk bagian tertentu.
“kesetiaan menekuni pekerjaan-pekerjaan kecil”
“kesetiaan menekuni pekerjaan yang tidak berarti”
Ya, memang mudah untuk dibaca, namun perlu kebesaran hati untuk mencerna. Dan, tekad besar untuk menelannya. Agar jadi bagian indah dalam gelora darah kita. Karena sang musuh adalah di ego diri.
Tapi, mungkin!

8. IMPIAN PERLU UJIAN

(Baca gaya retorik Bung Karno)
kala impian membuat kita berbeda
kala cara pikir kita ditertawakan
kala senyuman kita disiniskan
kala warna semangat mulai meluntur
kala impian membuat hati bias
justru teruslah maju dan berpegang
teruslah berpegang pada impian kita
bangunlah keyakinan demi keyakinan
bukankah layang-layang terbang tinggi
karena melawan arah angin
(tarik nafas dalam dan tahan, lalu lanjutkan baca dengan keyakinan)
impian kita hanya perlu diuji
diuji untuk membangun keyakinan
(baca berikut ini sambil hembuskan nafas panjang)
keyakinan untuk mencapainya

9. TUM SPIRO, SPERO

“Tum Spiro, Spero” artinya: “Selama Kita Bernafas, Kita Berusaha”
Buanglah kata menyerah dalam hidup ini. Hidup ini sangat berarti, berkaryalah. Karena kita adalah manusia, makhluk luar biasa. Teruslah berjuang sampai nafas yang terakhir.
Sediakan waktu untuk sendiri. Untuk Diam. Untuk Meditasi. Untuk Merenung. Untuk ssst… diaaam, agar hikmah terdengar bunyinya.
Hening membuat bening…
Bening membuat jelas…

19 Juni 2009

Mengenang Seorang Lelaki Tua

Hari itu aku melakukan perjalanan dinas ke Bojonegoro. Setelah selesai mengerjakan rutinitas pekerjaanku dibeberapa pelanggan aku bergegas untuk segera kembali pulang ke Gresik. Sebelumnya aku belokkan dulu mobil yang kukendarai disebuah Masjid. Masjid yang biasa aku singgahi untuk sholat dan istirahat jika aku pergi ke kota itu. Karena waktu itu sudah masuk sholat Ashar dan takutnya nanti nggak keburu untuk sholat dirumah.

Selesai sholat aku istirahat sejenak lalu bersiap-siap untuk segera melanjutkan perjalanan. Ketika aku hendak beranjak menuju ke mobilku, seorang lelaki tua mendekatiku. Lelaki tua yang biasa aku temui di Masjid itu. Dengan menengadahkan tangan kanannya sambil memberi isyarat dimulutnya aku paham bahwa ia minta uang untuk makan. Kemudian aku rogoh kantung celanaku dan kuberikan kepadanya beberapa lembar uang ribuan sisa pengembalian dari warung saat aku makan siang tadi. Sesudahnya aku bergegas ke mobilku dan segera melanjutkan perjalanan kembali.

Sepanjang perjalanan aku merenungkan kejadian tadi. Mengapa orang setua itu lontang lantung di Masjid dan jalanan tanpa ada yang memperdulikannya. Apakah dia masih memiliki keluarga ?. Kalau ada lalu dimanakah anak-anaknya?. Mengapa mereka membiarkan ayah mereka dalam kondisi seperti itu.

Teringat aku akan sebuah kisah yang pernah kubaca di internet. Kisah seorang lelaki yang tinggal dengan istri, anak dan ayahnya. Pada suatu ketika didaerahnya terjadi banjir bandang yang menenggelamkan kampung dan rumahnya. Dalam kepanikan dia berusaha menolong istri, anak dan ayahnya. Dalam satu kesempatan akhirnya sebatang kayu dari pohon yang hanyut mampu dia raih. Dia mencoba menolong mereka. Sayang kayu itu hanya mampu buat pegangan untuk 2 orang saja. Kebimbangan sempat menyelimuti hatinya, antara menolong Ayah, Istri atau anaknya. Dan akhirnya dia meraih tangan ayahnya untuk berpegangan pada sebatang kayu itu. Dengan sedih dia melihat istri dan anaknya perlahan-lahan tenggelam lalu hanyut terbawa arus banjir.

Singkat cerita bapak dan anaknya itu selamat dan saat berada dipengungsian beberapa orang bertanya kepada lelaki itu dengan pertanyaan yang hampir sama.

"Mengapa engkau lebih memilih menyelamatkan ayahmu yang sudah tua daripada istri dan anakmu?"

Orang itu menjawab ,"Bukannya aku tidak sayang kepada istri dan anakku tapi bagiku ayah adalah segalanya bagiku. Beliau hanya aku punyai sekali seumur hidup dan tidak akan dapat digantikan oleh siapapun. Sedangkan istri dan anakku semoga mereka tenang disisi Allah, aku juga sangat menyayangi mereka.Dan kelak jika Allah menghendaki dapat memberikan gantinya kepadaku dengan yang lebih baik."

Sejenak anganku terbayang kembali kepada sosok lelaki tua lain yang tergolek lemah tanpa daya diatas tempat tidur dikarenakan penyakit stroke yang dideritanya. Ketika aku terakhir pulang menengoknya hatiku merasa sedih sekali. Lelaki yang dulu terlihat kuat dan tegap meskipun dipundaknya menanggung beban berat untuk memperjuangkan hidup demi keluarga dan anak-anaknya kini tergolek lemah tanpa daya.

Kini setelah lebih 2 tahun ingatan itu kembali terlintas. Dalam hatiku aku hanya bisa berkata :

"Maafkan aku ayah, karena kesibukanku kita jarang sekali bertemu muka, jarang bicara dan bercengkrama seperti masa yang lalu. Maafkan aku karena tidak dapat menungguimu disaat-saat terakhirmu. Walaupun mulutku diam dan berusaha tegar, tapi dalam hatiku merasa sangat kehilangan. Hanya doa-doa yang dapat aku panjatkan, sebagaimana yang pernah engkau ajarkan padaku dulu. Aku tahu engkau adalah orang yang baik. Begitu baik... dan seorang ayah yang bertanggung jawab. Begitu beruntungnya aku begitu juga adik-adikku mempunyai ayah seperti dirimu. Banyak orang yang telah menghina dan menyakitimu tapi engkau hanya diam dan tidak pernah membalas perbuatan mereka. Bagiku engkau adalah panutan dan tidak ada seorangpun yang dapat menggantikanmu. Karena dirimulah aku bisa seperti sekarang ini. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya, mengampuni segala dosa dan menerima segala amal perbuatanmu serta hidup tenang disisiNya." Amiin..